Kamis, 11 Desember 2014

KOMITE RAKYAT ANTI KORUPSI INDONESIA (KRAK INDONESIA): KORUPSI SUDAH MERAKYAT

KOMITE RAKYAT ANTI KORUPSI INDONESIA (KRAK INDONESIA): KORUPSI SUDAH MERAKYAT: Kata-kata  korupsi   dan   rakyat   kini semakin hangat diperbincangkan. Apalagi kalo bukan karna kasus seorang   oknum , anggota dewan yan...

KORUPSI SUDAH MERAKYAT

Kata-kata korupsi dan rakyat kini semakin hangat diperbincangkan. Apalagi kalo bukan karna kasus seorang oknum, anggota dewan yang terhormat, dan ada juga Kepala Daerah (Bupati, Gubernur) tertangkap tangan dan di identifikasi menerima suap (korupsi), oleh Tim KPK. Dan semakin heboh karena penyuapan ini dilakukan oleh pengusaha dan pejabat pemerintah daerah. Yang bisa dipastikan, lembaran rupiah dan dolar yang jumlahnya tidak sedikit itu bukan dari kantong pribadi si pejabat. 
Mengapa…? Karena untuk saat ini, di negri ini, masih banyak para pejabat yang mencari celah agar dapat terus memperkaya harta pribadinya. Logikanya, kalo si penjabat itu sendiri masih serakah dengan harta, tidak mungkin dia mau memberi suap dari katong pribadinya. 
“Lalu kenapa ya, rakyat bangsa ini masih saja dipimpin atau diwakili oleh pejabat dan wakil rakyat yang seperti itu ? Apa dosa rakyat bangsa ini…?” 
Nah…, itu pertanyaan menarik, “Apa dosa rakyat bangsa ini…?”. Mungkin di satu sisi, memang pejabat dan wakil rakyat seperti itu pantas dihukum karena telah berbuat kriminal, dan telah mengkhianati kepercayaan rakyatnya. Terlepas dari kondisi latar belakang kasus yang terjadi. Mungkin memang ketika menjabat sudah berniat korupsi untuk ‘mulangin modal’, atau sedang khilaf, atau mungkin juga pas lagi apes (sebelumnya ga pernah korupsi, pas ternyata tergoda, pas langsung ketangkep). 
Tapi…., coba kita sejenak bercermin, apa dosa rakyat bangsa ini…? apa memang ini sepenuhnya kesalahan pejabat dan wakil rakyat itu…! 
Bukankah negri ini adalah negara demokrasi ? Demokrasi memang layaknya pedang bermata dua. Ketika rakyat dan peserta pesta demokrasi ini sudah mampu berpikir bijak, mampu bersikap adil, tidak mudah tergoda iming-iming sesaat dengan beberapa lembar rupiah, tentu akan menghasilkan wakil-wakil rakyat yang sifatnya tak jauh berbeda dengan rakyatnya. Sebaliknya, jika kini yang muncul adalah oknum-oknum pejabat dan wakil rakyat yang korup, mungkinkah perilaku korup juga sudah merakyat di negri ini? Hanya hati nurani andalah yang bisa menjawabnya dengan jujur..
Salam Anti Korupsi
Rudy Karetji